PR Subang –
Sebagai perayaan ulang tahun yang ke-115 untuk Kecamatan Pamanukan, pentas busana kembali dipakai sebagai wadah bagi pertemuan dan penyatuan jiwa nasionalis bersama dengan imajinasi tidak terhingga dari pemuda di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Acara Lomba
Fashion Show Recycle
Acara yang diselenggarakan pada Senin, 9 Juni 2025 di area depan Kantor Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang ini sukses menghasilkan momen istimewa untuk memperingati perjalanan panjang masyarakat Kecamatan Pamanukan.
Acara perlombaan pameran busana ini semakin seru dengan keikutsertaan para peserta dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari PAUD, TK/RA, SD/MI, SMP, SMA serta masyarakat umum.
Topik yang dibawakan pada ajang perlombaan pameran busana kali ini sukses menyatukan unsur sejarah dengan elemen inovatif.
Pakaian yang dipamerkan ini dibuat menggunakan material
recycle
Atau melakukan rekreasi dengan memasukkan unsur-unsur budaya dan sejarah yang ada didalamnya.
Untuk merayakan acara itu, tim penyelenggara yang berisi para pemimpin danaktivis ini sudah sukses menyumbang kontribusi istimewa sepanjang pelaksanaannya.
Acara ini adalah komponen dari serangkaian perayaan Milangan ke-115 tahun Kecamatan Pamanukan, dengan tujuan memungkinkan penduduk setempat mengembangkan kreativitasnya dan merapatkan hubungan harmonis dalam masyarakat di Pamanukan.
“Di luar itu, membentuk karakter anak muda dan menaikkan kreativitas sekaligus kesadaran mereka tentang lingkungan. Oleh karena itu, kami memilih tema
fashion show recycle
” ungkap Ketua Panitia Perayaan Ulang Tahun Pamanukan, Hamdan Fuadi Rofie.
Gesi Gumilang, koordinator acara Fashion Show Recycle, menyatakan bahwa tujuan dari event ini adalah untuk menciptakan generasi dengan karakter kuat serta kesadaran terhadap pentingnya pelestarian lingkungan.
“Kita bertujuan untuk memperkenalkan kampanye pengendalian sampah plastik dan berkeinginan agar anak-anak muda kita bisa menangani limbah menjadi barang bermanfaat melalui kreativitas dan inovasi secara signifikan, sekaligus menciptakan dampak ekonomi yang besar,” jelas Gesi.
Seorang partisipan dari kelompok SMP, Salwa Nabila, yang menggunakan pakaian seragam dibuat dari gabungan botol plastik minuman daur ulang dan kertas bekas, menyebutkan bahwa pembuatan baju itu membutuhkan tujuh hari.
“Agar dapat melakukannya, kami mengharapkan beberapa dus botol plastik kosong serta setengah ton kertas daur ulang,” jelas seorang siswi dari SMPN 1 Pamanukan, Subang tersebut.
Di penghujung kegiatan, kerjasama yang terjalin antara penyelenggara dan guru pada perlombaan Fashion Show Recycle sehubungan dengan Milad ke-115 Kecamatan Pamanukan bukan saja mempersembahkan gaya busana terbaru, namun juga menunjukkan bahwa kreativitas serta sinergi bisa menciptakan dampak baik bagi lingkungan dan komunitas.
Berdasarkan semangat kreatifitas dan rasa kebersamaan yang sangat besar, mereka sudah mengembangkan ikatan yang lebih erat di antara dunia akademis dan masyarakat sekitar. ***