Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono memberikan komentar tentang konflik yang berlangsung di antara India dan Pakistan. Dalam pendapatnya, Sugiono menyatakan bahwa Indonesia siap menemukan solusi taktis guna meredakan situasi perang itu.
Menurutnya di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada hari Kamis (15/5/2025), “Saya rasa, sama halnya dengan apa yang telah ditegaskan oleh Bapak Presiden [Prabowo Subianto] dalam berbagai kesempatan, menghadapi kondisi dunia saat ini, upaya kita seharusnya fokus pada pencarian titik-titik persamaan.”
“Saya harap perselisihan ini bisa cepat reda karena pertempuran di mana saja dan oleh siapa saja tak memberikan keuntungan,” tambahnya.
Sugiono juga berharap bahwa pihak Pemerintah India dan Pakistan bisa membuat keputusan dengan lebih hati-hati. Di sisi lain, dikatakan bahwa Pemerintahan Republik Indonesia belum melakukan langkah apa pun untuk bertindak sebagai mediator dalam perselisihan antara India dan Pakistan.
“Menurut undang-undang dasar tersebut, kami akan turut serta dalam setiap upaya untuk menciptakan kedamaian di seluruh dunia bila ditanyakan, hanya seperti itu,” ujarnya.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, konflik antara India dan Pakistan muncul kembali meskipun telah ada jeda militer, pada hari Sabtu, 10 Mei 2025. Berbagai letusan meledak di daerah-daerah perbatasan yang mengarah kepada tuduhan dari pihak India bahwa Pakistan tidak mematuhi kesepakatan gencatan senjata.
Mengutip
Reuters
Saksi mata melaporkan adanya penampakan tembakan artileri serta serangan oleh pesawat tanpa awak di wilayah Jammu dan Kashmir, tempat kekerasan paling banyak berlangsung. Di saat bersamaan, suara ledakan dari sistem pertahanan udara bergema di beberapa kota yang sedang gelap gulita akibat pemutusan aliran listrik.
“Mereka mendesak Pakistan supaya melakukan tindakan yang sesuai guna memperbaiki pelanggaran tersebut serta menyikapinya dengan serius dan bertanggung jawab,” ujar Menteri Urusan Luaran India, Vikram Misri, saat memberikan keterangan pers pada hari Minggu (11/5/2025), sebagaimana dilansir oleh Reuters.
Pemerintah India kemudiannya memberikan instruksi kepada pasukan militer mereka untuk menangani semua tindakan pelanggaran yang dituduhkan telah dilakukan oleh Pakistan. Sementara itu, Kementerian Urusan Luar Negeri Pakistan menyatakan bahwa negara tersebut bertekad menjaga gencatan senjata dan membantah klaim bahwa pihaknya adalah instigator permusuhan ini.
“Tim kami mengelola keadaan dengan penuh tanggung jawab dan kendali diri,” ujar Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Sebagai akibat dari perebutan kekuasaan yang terjadi lagi antara India dan Pakistan, total korban jiwa di kalangan masyarakat umum bertambah hingga mencapai 66 orang selama empat hari pertarungan tersebut.