Priangan Insider —
Dunia pernisahan kembali terpesona dengan kehadiran sebuah karya monumental yang meredupkan garis pemisah antara aroma wangi dan kesenian premium.
Terkenal sebagai “Essence of Eternity”, parfum ini lebih dari sekedar wangi premium di dalam botol kaca; ia menjadi lambang eksklusivitas, pewaris tradisi budaya, serta daya tarik cerita yang abadi sepanjang masa.
Apa yang sungguh mengagumkan adalah bahwa hanya ada 10 botol saja yang dibuat di seluruh dunia.
Kehadiran Bau yang Tiada Duanya
Diciptakan oleh perusahaan parfum mandiri berbasis di Prancis, Maison de Lune Noire, “Essence of Eternity” merupakan wujud dari gairah akan keperfectan.
Rumah parfum ini dulunya hampir tak pernah tampil di depan umum. Tetapi di balik kediamannya tersebut, mereka terkenal di kalangan elit global sebagai pembuat wewangian eksklusif yang hanya dapat dinikmati oleh para kliennya saja.
Proyek ini berkembang dengan tenaga selama lebih dari enam tahun tanpa adanya pengumuman atau promosi yang terbuka.
Undangan eksklusif hanya diberikan kepada para pengumpul parfum ternama serta kalangan kerajaan. Saat kabar tersebut menyebar, segalanya sudah telanjur; seluruh stok-botol pun ludes terjual.
Racikan Bahan Legendaris
“Kesempurnaan Abadi” dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang sangat jarang dan nyaris tidak mungkin didapatkan secara alamiah.
Satu komponen kunci lainnya adalah oud asli yang diperoleh dari pohon Aquilaria, spesies langka ini hanya dapat ditemukan di sebuah lembah terpencil di Bhutan. Lembaga berwenang setempat menjaganya dengan ketat dan mengizinkannya untuk dipetik secara berkala, tepatnya sekali dalam kurun waktu lima tahun.
Kemudian ada pula mawar Taif yang dikumpulkan dengan tangan di pagi buta, ketika kelopak bunganya masih terbaluti embun.
Bunga ini dikenal karena baunya yang kuat tetapi halus, dan hanya dapat ditemukan di ketinggian wilayah Arab Saudi.
Karya ini disempurnakan dengan penggunaan ambergris laut asli, zat jarang yang terbentuk secara natural di dalam badan ikan paus kemudian mengambang selama bertahun-tahun hingga pada akhirnya ditemukan dan diproses lebih lanjut.
Tiap titik wangi dalam produk ini melewati tahapan destilasi serta fermentasi yang berlangsung lebih dari 18 bulan. Tanpa menggunakan peralatan canggih apapun, semua aktivitas tersebut dikerjakan tangan manusia sepenuhnya oleh sekelompok ahli dengan pengalaman bertahun-tahun di bidang kerajinan pembuatan parfum.
Botol yang Cocok untuk Dipajang di Museum
Setara dengan konten di dalamnya, desain botol “Essence of Eternity” merupakan sebuah karya seni yang unik. Terbuat dari kristal Baccarat edisi langka, tiap botol ini diciptakan dan dipahat secara manual oleh ahli kerajinan berbakat dari Perancis.
Penutupannya dibuat dari emas putih 18 karat, serta dipercantik oleh berlian alami 0,8 karat yang dimasukkan ke dalam pusat logo Maison de Lune Noire.
Tidak ada dua botol yang sama. Setiap botol dilengkapi dengan nomor seri dan sertifikat asli yang ditanda tangani secara langsung oleh si pembuat parfum.
Agar tetap otentik dan aman, parfum tersebut dikemas di dalam kotak kayu gelap yang dilapisi sutra dengan fitur perlindungan biometrik.
Terjual dalam Hitungan Jam
Setelah diperkenalkan secara pribadi, ke-10 botol tersebut ludes terjual dalam jangka waktu kurang dari 3 hari. Tidak ada satupun yang ditampilkan di display window, dan tidak ada promosi komersial sama sekali.
Inilah transaksi yang berjalan tanpa diketahui banyak orang tetapi menciptakan keributan besar di antara para pengumpul barang langka.
Siapakah pembelinya? Tidak ada kepastian resmi. Akan tetapi, kabar beredar mengatakan bahwa salah satu dari botol tersebut dikantongi oleh seorang kumpulan barang langka asal Dubai, sedangkan botol selanjutnya jatuh ke tangan seorang aktris penerima Penghargaan Academy Awards. Sementara itu, selebihnya disebar antara anggota keluarga kerajaan Eropa bersama dengan para pebisnis teknologi berasal dari wilayah Timur Jauh Asia.
Di antara Parfum, Prestise, dan Keturunan
Kenapa harga parfum ini sampai mencapai US$ 1,8 juta atau kira-kira Rp 29 miliar per botol? Alasannya tidak cuma karena bahannya ataupun desainnya, tapi juga disebabkan oleh cerita unik yang ada di baliknya.
“Essence of Eternity” bukan dipasarkan sebagai barang dagangan, tetapi lebih seperti pewaris pribadi. Ini merupakan lambang status, kesenian, serta ketaktilan abadinya.
Membeli barang ini tidak hanya tentang mendapatkan wangiannya saja, tetapi juga membawa cerita, pengalaman emosi, serta perasaan memiliki sesuatu yang sungguh-sungguh unik.
Tiap pelanggan akan menikmati sesi eksklusif bersama si pembuat parfum guna menggali pemahaman lebih dalam tentang filosofi serta proses kreatif yang ada di balik wangi tersebut.
Parfum ini dirancang khusus tidak untuk digunakan sehari-hari, tetapi lebih cocok untuk acara-acara dengan nilai pribadi yang mendalam.
Masa Depan dari Parfum Sangat eksklusif
Kedatangan “Essence of Eternity” telah memulai chapter baru dalam industri perfume. Ini lebih dari sekedar trend; ini adalah perubahan konseptual mengenai cara parfum ditempatkan di zaman kontemporer.
Di saat di mana barang-barang massal dan bau-bau standar mendominasi, parfum ini muncul sebagai bentuk penolakan terhadap ide bahwa keunikkan serta kreativitas tetap memiliki nilai tersendiri.
Bagi kalangan pemuda seperti Generasi Z, yang dibesarkan dengan prinsip-prinsip keterwujudan diri, pengekspresian diri, serta narasi di balik suatu produk, “Essence of Eternity” menjadi bukti bahwa parfum tidak sekadar tentang baunya saja. Ini merupakan bagian dari jati diri mereka. (***)