Heboh lagi! Mantan Komandan Timor Leste Sebut Tugas Hercules sebagai “Cuci Celana Dalam” Pasukan


MEDIA KUPANG

-Ternyata pernyataan Hercules yang menyinggung mantan Kepala Staf Komando Pasukan Khusus, Jenderal (Purn.) Sutiyoso, telah menyulut kemarahan para pensiunan Tentara Nasional Indonesia.

Tidak hanya kelas jenderal seperti mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Yayat Sudrajat, sekarang bahkan para pensiunan tentara atau bekas pejuang dari Timur juga turut meradang.

Hermanto, seorang mantan perwira tinggi Angkatan Darat dalam klip TikTok di akun @NH Channel, dengan tegas mengkritik perilaku Hercules.

Dia menyatakan bahwa saat berada di Timor-Timur, Hercules merupakan Tenaga Bantuan.

t

Operasi TBO yang ditugaskan untuk mencuci pakaian dalam tentara Indonesia.

“Kamu adalah seorang TBO bertugas untuk mencuci celana dalam saja. Sedangkan kamu merupakan mantan TBO. Kita telah sering berperang di Timor Timur sehingga kita mengerti situasinya. Kami secara kuat mengecam tingkah lakumu yang memalukan, Hercules,” ujar Hermanto dengan nada tegas saat dilansir pada hari Minggu, tanggal 11 Mei 2025.

Dalam laporan terdahulu, Letnan Jenderal (Purn) dari Kopassus, Yayat Sudrajat, mengisahkan tentang pertemuananya dengan Hercules yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum GRIB Jaya.

Pada saat itu, Yayat Sudrajat sedang melaksanakan misi pengintaian ketika tiba-tiba Hercules muncul di hadapan Yayat Sudrajat.

Pada saat itu, posisi saya adalah Letnan Kolonel.

Pada waktu tersebut, tugas saya adalah melakukan misi pengumpulan informasi.

Itu untuk memastikan referendum di Dili berlangsung lancar. Ketika itu, pos saya ada di Dili. Di waktu Maghrib atau malam hari, Hercules menghadiri pertemuan dengan saya,” ungkap Yayat Sudrajat dalam video YouTube Hersubeno Point.

Dari sana aku mengetahui siapa Hercules.

Dia menyebutkan nama Pak Zacky Anwar.

Saya jika mendengar nama senior langsung memberikan penghormatan.

Karena Pak Zacky sebelumnya bertanggung jawab atas koordinasi atau menjadi penasehat untuk operasi intelijen tersebut,” lanjutnya.

Dia berkata saat itu Hercules ingin kembali ke desanya di Timor Timur tetapi Hercules ragu untuk melakukannya.

Hercules juga mengajukan permohonan bantuan kepada dirinya sendiri yang berstatus sebagai anggota TNI.

“Singkatnya, orang tersebut ragu untuk pulang kampung karena pada masa itu segalanya sangat kacau. Dia membawa nama Pak Zacky sebagai jaminan keselamatannya. Jadi seharusnya ia mengucapkan terimakasih kepada Tentara Nasional Indonesia,” tegasnya.

Dirinya tidak menyangka bahwa orang yang telah dia bantu justru mencemarkan nama baik Tentara Nasional Indonesia.

Yayat pun mengungkapkan kemarahannya kepada Razman Nasution, yang menjabat sebagai Kabid Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya.

Maka itu sebabnya saya periksa, terutama Razman, wah Rasanya sangat kesal.

Ini setara dengan mencemarkan nama baik TNI, termasuk Hercules yang menyebutkan bahwa Pak Sutiyoso beraroma tanah,” terangnya.

Razman mengatakan Gatot tidak berhasil. Alhamdulillah.

Ini setara dengan mencaci maki prajurit yang telah tewas. Bapak Gatot sukses melepaskan sekitar ribuan orang yang ditawan di Timika… Beliau secara langsung menetapkan pangkat prajurit di lokasi tersebut,” ungkap Yayat dengan nada keras penuh kemarahan terhadap Razman.

Yayat Sudrajat juga mengkritisi prestasi Hercules hingga Razman bagi kemajuan Indonesia.

Menurut dia, Gatot Nurmantyo telah melaksanakan berbagai kebaikan bagi Indonesia sebanding dengan yang dilakukan oleh mereka.

“Razman menyampaikan tentang apa yang telah dicapai. Kini, apa saja yang sudah dilakonkannya? Lakukan refleksi diri. Bandingkan dengan para prajurit TNI termasuk Pak Gatot yang memimpin operasi pembebasan sandera di Filipina,” jelasnya.

Menurut dia, Gatot Nurmantyo tidak mengumbar janji tetapi segera melaksanakan tanggung jawabnya.

Tetapi saya minta maaf, iblis yang menyerupai manusia ini bicara dengan semena-mena. Saya merasa gerah.

Hercules berhasil diselamatkan, tetapi bagaimana tanggapan dia? Menganggap diri sendiri sebagai orang terhebat.

Benarkah kepalanya tembakan tidak akan mati? Dia yang akan mati. Maaf, maunya bicara kasar, dan saya pun ikut berbicara kasar,” tutup Yayat.

Letnan Jenderal TNI (Purn) Yayat Sudrajat mengatakan bahwa seluruh prajurit sebetulnya merasa kesal.

Namun, menurut Yayat, mereka mengendalikan dirinya.

Letnan Jenderal TNI (Purnama) Yayat Sudrajat bahkan membandingkannya dengan praktek jiwa korps TNI.

“Kita punya jiwa korsa.

“Bila di lapangan perang ada anggota yang tewas, kami tidak akan meninggalkannya,” tandasnya.

***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *