Pasukan bola voli putra dan putri dari Kepolisian Republik Indonesia bertekad meraih juara di Proliga tahun 2025 ini.
Jakarta Bhayangkara Presisi serta Jakarta Popsivo Polwan bakal bersaing demi merebut posisi juara di partai puncak Proliga 2025.
Popsivo Polwan akan menjadi tim yang lebih dahulu bertanding menghadapi Jakarta Pertamina Enduro dalam pertandingan yang diselenggarakan di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada hari Sabtu (10/5/2025).
Pertandingan yang pasti takkan gampang untuk skuad di bawah asuhan Gerardo Daglio tersebut.
Untuk Popsivo, pertandingan mendatang akan jadi partai final pertama dalam waktu enam tahun sejak mereka menyabet gelar juara Proliga di tahun 2019.
Adapun Pertamina Enduro tentu tidak mau kalah karena terakhir mereka mengangkat trofi Proliga adalah pada tahun 2018.
Mengamati catatan head-to-head antara kedua tim, Popsivo dan Pertamina masing-masing telah menang dua kali di sepanjang musim ini.
Popsivo mengalahkan Pertamina di pertandingan fase awal regulasi serta tahap kedua babak semifinal empat.
Meskipun Pertamina unggul dalam pertandingan ronde kedua regular dan ronde pertama final four.
Sekretaris Umum Bola Voli Polri, Yudhi Heri Setiawan menggarisbawahi bahwa tim Bhayangkara Presisi serta Popsivo Polwan berkomitmen untuk memberikan performa terbaik di pertandingan grand final.
“Hari kamis tim kami putra dan putri sudah berada di Jogja, tentunya harapan kami di Jogja pertandingan terakhir di grand final membawa hasil terbaik,” kata Yudhi dalam konferensi pers di Hotel kawasan Gondokusuman, Yogyakarta, Jumat (9/5/2025).
“Setiap tim pasti akan memberikan performa terbaiknya, termasuk kami berusaha untuk tampil seoptimal mungkin, semoga kedua regu laki-laki dan perempuan dapat meraih hasil terbaik,” katanya.
Berikutnya, Yudhi, seorang Kepolisian Republik Indonesia (Polri) aktif dengan pangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), mengumumkan kesempatan bagi tim Bhayangkara Presisi.
Pada musim sebelumnya, Bhayangkara Presisi sukses membawa kegembiraan besar dengan menumbangkan Jakarta LavAni di pertandingan terakhir sehingga mereka keluar sebagai juara Proliga 2024.
Sebenarnya, dalam empat kali bertemu sebelumnya, mereka selalu mengalami kekalahan melawan LavAni.
Keadaan yang mirip pun terulang di musim ini, dimana LavAni berhasil memperoleh lebih banyak kemenangan sebanyak tiga kali, sedangkan Bhayangkara cuma satu kali.
Kesuksesan Bhayangkara tercapah ketika LavAni mengirimkan semua pemain cadangannya di partai puncak empat besar Proliga 2025.
Namun demikian, Yudhi tetap optimistis bahwa bola itu bulat dan segala sesuatu masih mungkin terjadi.
“Pertemuannya dengan LavAni, di mana mereka memenangkan pertandingan sebanyak tiga kali sementara Bhayangkari hanya berhasil menang sekali,” katanya.
Pemikirannya tentang sepakbola yang bergulir, terkadang berada di puncak, terkadang jatuh ke dasar.
“Semoga tahun ini yang berada di posisi tinggi dapat meredupkan keberhasilan dan yang masih tertinggal dapat mencapai kesuksesan,” tuturnya demikian.